“Saya sebenarnya punya sakit jantung, sudah 3x masuk ICU. Istri saya juga kerja di Malaysia tapi belum pulang-pulang. Saya sendirian disini cu, jualan balon supaya bisa makan” - Mbah Kus (69 Tahun).
***
Meski tubuh dan kakinya sudah mulai lelah, Mbah Kus masih coba bertahan jualan balon keliling di sekitaran Alun-alun Bondowoso. Pekerjaan ini dilakoninya selama 10 tahun terakhir dan masih bertahan sampai sekarang meski usianya sudah senja.
Berbekal seonggok tiang kayu yang ditancapi balon, ia berjalan menyusuri Alun-alun atau beberapa titik yang sedang ramai. Balon yang ia jual harganya Rp15 Ribu, untung yang didapat hanya Rp2.000 saja per-balonnya.
Berjualan keliling dengan tubuh yang renta tentu bukan hal yang mudah. Berulang kali Mbah Kus terjatuh sendiri atau terserempet kendaraan saat menjajakan balonnya. Contohnya seperti yang terjadi baru-baru ini, lukanya masih basah jadi ia tak bisa keliling terlalu jauh karena kakinya sakit.
Tak jarang ia juga kelelahan saat berjualan dan memilih tidur di emperan toko hanya beralas karung goni bekas. Mirisnya, ada-ada saja orang yang memanfaatkan momen ini untuk mencuri balon dagangannya.
Sahabat, begitu berat perjuangan Mbah Kus di usia senjanya karena masih harus banting tulang mencari nafkah dengan berjualan balon keliling tanpa ada istri yang merawat di rumah. Ringankan sedikit bebannya dengan cara: