“Mbah udah ndak bisa banyak gerak. Tangan Mbah sakit, nyeri, dan bengkak. Tapi kalau nggak gerak, badan Mbah juga kesakitan karena harus tidur di kasur yang keras, lapuk dan apek ini.” ucap Mbah Niha lirih.
Suaranya lirih dan sedikit bergetar. Tubuhnya juga tak bisa terlalu banyak gerak akibat tangan kirinya yang bengkak dan menghitam.
Dialah Mbah Niha, seorang lansia sebatang kara berusia 77 tahun, mantan pencari gabah yang kini harus habiskan hari tua seorang diri setelah suaminya meninggal 5 tahun lalu.
Tangan kirinya patah akibat jatuh. Kini menghitam, bengkak, dan sering muncul rasa sakit serta nyeri yang luar biasa. Kerap kali Mbah hanya bisa merintih kesakitan di atas kasur lapuk yang apek dan keras.
#OrangBaik Mbah Niha adalah salah satu dari ratusan lansia dhuafa atau sebatang kara yang setiap hari harus tidur di kasur apek, lapuk, dan keras.
Selain Mbah Niha, masih ada Mbah Satmina yang harus tidur bersama tumpukan sampah atau Mbah Yuna yang tidur di karpet tipis.
Yuk, kita bantu mereka tidur nyaman, bantu mereka miliki kasur layak dengan cara:
. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
Terima Kasih Orang Baik!
Donasi dari galang dana ini juga akan digunakan untuk penerima manfaat dengan kondisi dan keadaan serupa lainnya di bawah naungan Yayasan Dana Sosial Al - Falah Jember.
Menanti doa-doa orang baik